SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) bersama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menggelar TPAKD Summit 2024 di Ruang Pola Kantor Bupati, Kota Makassar pada Senin (16/12/2024).
Kegiatan TPAKD Summit merupakan agenda tahunan yang sekaligus menjadi momen untuk memberikan diseminasi informasi terkait program TPAKD.
Salah satunya untuk meningkatkan literasi dan akses keuangan kepada masyarakat.
Kegiatan dengan tema “Bangun Sinergi Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Masyarakat Sejahtera”, dihadiri Pj. Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh, para bupati/walikota se-Sulsel, pimpinan industri keuangan, OJK, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Bank Indonesia.
Baca Juga : 2025, OJK Target Pengembangan Ekonomi Daerah Melalui Komoditas Kakao
Kepala Kantor OJK Sulselbar Darwisman menyampaikan, program kerja TPAKD terdiri dari 4 pilar yang saling terkait. Pertama, penguatan Infrastruktur, asistensi dan Pendampingan, peningkatan literasi dan inklusi keuangan, dan optimalisasi produk dan layanan IJK.
“Dari masing-masing pilar tersebut peranan stakeholder yang tergabung dalam TPAKD menjadi unsur yang sangat penting dalam keberhasilan pelaksanaan program dan tercapainya tujuan akhir yaitu kesejahteraan masyarakat,” ucap Darwisman.
Darwisman juga menjelaskan, sebagai bentuk implementasi program, TPAKD Sulsel telah memiliki program pengembangan akses keuangan daerah.
Baca Juga : Masyarakat Makassar Dominasi KPR di Sulsel dengan Nilai Penyaluran Hingga Rp22,68 Triliun
Program tersebut di antaranya program PHINISI, UMKM BAJI’Na, Klasterisasi UMKM, Ekosistem Keuangan Inklusif, Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan (EPIKS), dan program pengembangan ekonomi daerah ekosistem pembiayaan Budidaya Pisang Cavendish di tahun 2024.
“Selanjutnya 2025 dengan potensi produksi kakao yang luar biasa di pulau Sulawesi, yang menduduki posisi pertama produksi terbesar nasional, kami mengajak seluruh stakeholders untuk bersama-sama mengembalikan kejayaan kakao,” kata Darwisman.
Untuk itu kata Darwisman, perlunya merumuskan peran masing-masing dan strategi apa yang dilaksanakan dalam pengembangan ekonomi melalui komoditi kakao.
Baca Juga : OJK Edukasi Keuangan Bersama Komisi XI DPR RI di Bulukumba
Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrulloh meminta perbankan untuk mempermudah akses layanan keuangan bagi masyarakat secara luas, khususnya petani, peternak, dan pelaku UMKM, serta menyebut pentingnya inklusi keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ia mengusulkan agar pembayaran cicilan pinjaman disesuaikan dengan siklus usaha masyarakat, misalnya perternak ayam bisa membayar setelah 40 hari, petani padi setelah 90 hari panen, atau budidaya ikan setelah 70 hari.
Prof Zudan menyampaikan, setelah berkoordinasi dengan OJK, perbankan sudah membuka kemudahan akses keuangan atau pinjaman untuk sektor usaha.
Baca Juga : Wisata Desa Nepo Kabupaten Barru Kini Masuk Program Ekosistem Keuangan Inklusif
Ia menegaskan, penerima pinjaman haruslah masyarakat yang ingin berinvestasi dan mengembangkan usaha. Ia meminta pemerintah daerah memastikan bantuan diberikan kepada mereka yang produktif dan berorientasi bisnis.
“Jika TPAKD terus melakukan sinergi yang baik, terus mendorong penyaluran KUR, mendorong adanya inovasi-inovasi pembiayaan sektor usaha masyarakat, maka hal ini dapat menjadi akselerator dalam rangka mendorong ketersediaan dan pemanfaatan produk/layanan jasa keuangan formal, yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan masyarakat di daerah,” ujar Prof Zudan.
Dalam upaya mendukung percepatan akses keuangan di daerah dan mendorong inovasi keuangan digital, OJK memberikan apresiasi kepada Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sebagai bentuk pengakuan atas keberhasilan daerah dalam menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif dan efisien. Penghargaan tersebut diberikan kepada:
Baca Juga : Perbankan Syariah di Sulsel Catat Kinerja Positif, Aset dan DPK hingga Kredit Mengalami Pertumbuhan
1. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan Kabupaten Kepulauan Selayar yang menerima penghargaan dengan Kategori Implementasi Program Layarku Terbaik.
2. Kabupaten Bone, Pangkajene dan Kepulauan, Pinrang, dan Kabupaten Maros yang menerima penghargaan dengan Kategori Implementasi Program TPAKD Pengembangan Ekonomi Daerah.
Apresiasi juga disampaikan kepada seluruh Kabupaten/Kota dan Industri Jasa Keuangan yang telah aktif menjalankan program TPAKD. Diharapkan Kolaborasi TPAKD memberikan manfaat dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah untuk masyarakat sejahtera.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar