SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kota Makassar diguyur hujan beberapa hari terakhir ini. Akibatnya, 11 kecamatan mengalami banjir. Tak hanya itu, sebanyak 593 jiwa atau 180 kepala keluarga (KK) harus mengungsi akibat cuaca ekstrem. Para pengungsi kini tersebar di delapan titik pengungsian yang berada di lima kecamatan.
Yakni, Kecamatan Manggala di Masjid Jabal Nur, Masjid At Tayyiban dan Masjid Makkah Al Mukarramah, Kecamatan Mamajang di Masjid Al Qudus, dan Kecamatan Wajo di Masjid Nurul Islam.
Selanjutnya, Kecamatan Makassar di Universitas Terbuka dan kecamatan Panakkukang di Masjid Nurul Hikmah dan Gereja Toraja Masale.
Baca Juga : Rawan Banjir, Warga Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar per 15 Desember, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang menyebabkan banjir di 11 kecamatan.
Wilayah terdampak meliputi Manggala, Panakkukang, Biringkanaya, Tamalanrea, Tallo, Makassar, Ujung Pandang, Ujung Tanah, Wajo, Rappocini, dan Mamajang.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, meminta warga untuk tetap siaga dan berdoa agar kondisi segera membaik. “Semoga air cepat surut, mari kita terus berdoa untuk kota kita,” ujar Danny Pomanto, pada Senin (16/12).
Baca Juga : Korban Pengungsi Banjir di Makassar Capai 482 Jiwa
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Makassar, A. Hendra Hakamuddin, mengatakan sekitar 140 personel Carester telah dikerahkan ke wilayah terdampak untuk melakukan berbagai langkah penanganan.
Salah satunya, BPBD Makassar melakukan evakuasi menggunakan perahu karet dan perahu polyethylene, bagi warga yang terdampak banjir.
“Personel kami melakukan pendataan jumlah pengungsi, menyalurkan bantuan logistik, memantau titik rawan banjir, mengevakuasi warga, hingga mendampingi warga di lokasi pengungsian,” jelas Hendra, pada Senin (16/12).
Baca Juga : Waspada Banjir! Ratusan Warga Manggala Sudah Mengungsi ke Masjid
Tak hanya itu, Ia pun menyebut personil BPBD juga telah menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir di Kecamatan Mamajang.
Hendra pun menambahkan pihaknyanjuga telah mempersiapkan sejumlah alat penunjang di lapangan. Seperti, enam unit perahu karet, 12 unit dayung, 100 unit rompi pelampung, empat unit ban pelampung, serta 100 unit helm pelindung.
Sementara itu. sebagai langkah antisipasi, Hendra menyebut masyarakat yang terdampak dari cuaca ekstrem dapat menghubungi layanan tanggap darurat 24 jam melalui Call Center 112. Selain itu, masyarakat juga dapat menghubungi Pusdalops BPBD Makassar di nomor 0811-4171-112. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar