465 Warga Makassar Mengungsi Imbas Banjir, Tersebar di 5 Posko Pengungsian

465 Warga Makassar Mengungsi Imbas Banjir, Tersebar di 5 Posko Pengungsian

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sebanyak 465 warga Kota Makassar mengungsi akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah. Para pengungsi ini tersebar di lima titik posko pengungsian yang berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Manggala, Wajo, dan Makassar.

Data yang dihimpun Sulselsatu.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) per Senin, 16 Desember 2024, menunjukkan bahwa banjir ini telah merendam enam kecamatan dan 13 titik di Kota Makassar.

Total pengungsi berasal dari 130 kepala keluarga (KK) yang terdampak di empat kelurahan, yakni Kelurahan Manggala, Batua, Pattunuang, dan Maricaya Baru.

“Pengungsi tersebar di lima posko, yaitu tiga masjid di Kecamatan Manggala, satu masjid di Kecamatan Wajo, dan satu lokasi di Universitas Terbuka, Kecamatan Makassar,” ungkap Kepala Pelaksanaan BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin.

Kata Hendra, sebaran pengungsi terbanyak berada di Universitas Terbuka, Jalan Monginsidi Baru, Kelurahan Maricaya Baru, Kecamatan Makassar, yang menampung 225 jiwa dari 59 KK.

“Posko lainnya berada di tiga masjid di Kecamatan Manggala, yakni Masjid Jabal Nur 65 jiwa dari 20 KK, Masjid Makkah Al Mukarramah 37 jiwa dari 9 KK dan Masjid At Thoyyibah 77 jiwa dari 27 KK, serta satu masjid di Kecamatan Wajo, yakni Masjid Nurul Islam dengan 50 jiwa dari 15 KK,” jelasnya.

Sementara itu, Dinas Sosial Kota Makassar juga turut memberikan perhatian bagi para pengungsi. Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, drg. Ita Isdiana Anwar, menyalurkan bantuan permakanan kepada para pengungsi di Universitas Terbuka, Senin (16/12/2024).

Penyerahan bantuan ini diterima langsung oleh Lurah Maricaya Baru, Usman, dan didampingi oleh Ketua RT/RW setempat.

Terpisah, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang berpotensi melanda wilayah Sulawesi Selatan pada 18 hingga 22 Desember 2024.

Berdasarkan dinamika atmosfer terkini, fenomena La Niña lemah dan aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase 5 meningkatkan pembentukan awan hujan.

Selain itu, pengaruh Gelombang Kelvin dan pusat tekanan rendah di Australia utara turut mendorong peningkatan curah hujan serta potensi angin kencang di wilayah ini.

“Berdasarkan dinamika atmosfer terkini, fenomena ENSO terpantau berada pada fase La Nina Lemah. Kondisi ini menyebabkan pembentukan awan di wilayah Indonesia relatif lebih mudah,” jelas Kepala BMKG Wilayah IV Irwan Slamet dalam surat edarannya, Senin (16/12/2024).

BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang akan melanda wilayah Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Maros, Makassar, Gowa, dan Takalar. (*)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga