SULSELSATU.com, JAKARTA – Pilkada Serentak 2024 telah berakhir. Sejumlah harapan disampaikan oleh berbagai pihak. Utamanya dari masyarakat.
Menurut pengamat politik dari Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti, keinginan masyarakat terhadap kepala daerah terpilih dalam Pilkada 2024 sesungguhnya sederhana.
“Yang dibutuhkan publik dari kepala daerah itu, kalau mereka sulit membangun, minimal jangan korupsi, deh,” ujar Ray dikutip dari jpnn.
Ray memandang harapan masyarakat terhadap gubernur, wali kota, bupati maupun wakilnya yang terpilih tak muluk-muluk.
Jika kepala daerah terpilih tak mampu mewujudkan janji-janji kampanye, masyarakat berharap minimal mereka tak korupsi. Ini berlaku dalam Pilkada 2024 di berbagai wilayah manapun, termasuk di Jakarta.
“Kalau mereka sulit merealisasikan janji-janji, minimal jangan korupsi, jangan sampai ditangkap oleh KPK atau dipanggil kejaksaan,” tuturnya.
Salah satu persoalan dalam penyelenggaraan pilkada kali ini ialah angka partisipasi pemilih yang rendah. Artinya, angka golput melonjak tinggi. KPU RI mengeklaim angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 sebesar 71 persen.
Pilkada 2024 juga diwarnai dengan kandidat yang melawan kotak kosong, serta adanya calon independen dan lainnya. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar