SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pengungkapan produksi ratusan juta rupiah uang palsu di Perpustakaan Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) yang dilakukan Polres Gowa, mendapat dukungan dari Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo.
Sembari mendukung Polres Gowa atas pengungkapan uang palsu itu, namun Rudianto Lallo sangat prihatin atas penemuan lokasi percetakan pemalsuan dokumen negara tersebut.
“Kasus ini sungguh di luar dugaan dan nalar kita. Kenapa, karena pabrik atau percetakan uang palsu ini lokasinya terjadi di kampus. Terjadi di lembaga pendidikan yang merupakan naungan Kementerian Agama. Ini sangat-sangat memprihatinkan, “ucap Rudianto Lallo, Rabu, (18/12/2024).
Baca Juga : Oknum Polisi Tembak Siswa SMK, Anggota DPR RI Rudianto Lallo Minta Evaluasi Penggunaan Senjata Api
Rudianto Lallo mengatakan, karena itu lembaga pendidikan yang tugasnya mencerdaskan bangsa, berakhlak mulia dan menciptakan berbudi pekerti, lalu kemudian prakteknya ada orang dalam di UINAM. Ironisnya lagi, ditemukan sejumlah besar uang palsu.
“Saya kira ini momentum bagi Kepolisian Republik Indonesia khususnya Polres Gowa, untuk membongkar hingga akar-akarnya. Karena ini tidak bisa dibiarkan, “ucap pria yang akrab disapa RL ini.
Lalu kemudian kata politisi Partai Nasdem ini, dalam proses penyelidikan dan penyidikannya terkesan lambat dan sebagainya, ia mendesak agar Polres Gowa tidak main-main.
Baca Juga : Pilkada Makassar Paling Aman, Legislator Senayan Rudianto Lallo Nilai Bentuk Keberhasilan Kapolres Ngajib
“Bongkar dan ungkap siapa aktor intelektualnya. Siapa dalangnya. Kok bisa lembaga tinggi pendidikan khususnya di bawah Kementerian Agama, di dalam perpustakaan itu yang merupakan simbol ilmu, kok tiba-tiba kejahatannya ditemukan dalam perpustakaan, “ucap RL.
“Saya kira ini menjadi koreksi kita dan desak serta mendorong penegakan hukum untuk sungguh-sungguh. Jangan bermain-main dan bongkar siapa dalangnya. Termasuk soal alirannya disebut ke kiri ke kanan, itu harus dibongkar, “sambungnya.
Apalagi lanjut RL, informasi canggih sekali percetakan uangnya. Bahkan uang itu, bisa dimasukkan ke dalam mesin ATM. Biasanya kata RL, kalau kejahatannya canggih, yang terlibat juga pasti orang-orang canggih.
Baca Juga : Tingkat Kerawanan Pilkada Masuk Kategori Rendah, Rudianto Lallo: Kapolda Sukses Bikin Sulsel Tetap Kondusif
“Apalagi saya dengar lagi setelah pengembangan ditemukan ada pihak bank terlibat. Lebih menarik lagi ini kasus. Ternyata bukan hanya orang dalam UIN Alauddin Makassar, tetapi melibatkan orang luar yang kebetulan membidanginya (perbankan), “terangnya.
“Ini kami minta jangan main-main dan harus diseriusi. Karena praktek ini merusak orang di Sulsel, khususnya di Makassar dan Gowa, “sambungnya.
Diketahui, aparat Kepolisian Resor (Polres) Gowa, telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus pengungkapan produksi uang palsu di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).
Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini mengaku, perkara uang palsu ini diungkap diawal Desember 2024 dan kasus ini sudah ditingkatkan ke penyidikan dan masih dilakukan pengembangan.
“Salah satu barang bukti yang diamankan adalah mesin pencetak uang palsu. Uang palsu Rp446.700.000 barang bukti yang ditemukan dalam kampus UIN dengan pecahan Rp100 ribu, “ucap Reonald.
AKBP Reonald Simanjuntak menyebut, pengungkapan peredaran uang palsu ini bermula temuan uang Rp500 ribu dengan emisi mata uang Rp2000 terbaru.
Baca Juga : Rudianto Lallo Ingatkan Polisi Jaga Netralitas di Pilkada 2024
“Lokasi awal di daerah Pallangga, yang kita temukan transaksi Rp500 ribu, kemudian Rp500 ribu kita kembangkan. Sehingga kami temukan sejumlah Rp 446.700.000,” kata Reonald.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar