SULSELSATU.com, MAKASSAR – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel mencatat nikel masih menjadi komoditi ekspor terbesar di Sulsel.
Hingga periode 30 November 2024, komoditi mate nikel mengalami penurunan
pertumbuhan (yoy) sebesar 23,3 persen. Sementara itu, Fero-Nikel masih menjadi komoditi unggulan Sulsel dengan pertumbuhan (yoy) sebesar 28,2 persen.
Kepala Kanwil DJPb Sulsel Supendi mengatakan, negara tujuan ekspor terbesar Sulsel adalah Jepang dan Cina.
Baca Juga : PT Masmindo Dwi Area dan Polda Sulsel Teken Nota Kesepahaman Perkuat Penegakan Hukum Area Operasional
“Sedangkan dari sisi Impor, Cina dan Brazil menjadi negara pengimpor terbesar. Komoditas impor terbesar Sulsel adalah Gandum dan Gula,” kata Supendi dalam rilis resmi APBD Anging Mammiri beberapa waktu lalu.
Kinerja ekspor pengguna fasilitas Kawasan Berikat sebesar 505,70 Juta US$, sementara kinerja impor berada pada angka 79,81 Juta US$.
Neraca Perdagangan November 2024 surplus sebesar 51,22 Juta US$. Nilai ekspor tercatat 136,51 Juta US$, sementara nilai impor tercatat 85,28 Juta US$.
Baca Juga : Sulsel Luncurkan Ekspor 36 Komoditas Unggulan Senilai Hampir Rp1 Triliun ke 29 Negara Tujuan
“Secara umum neraca perdagangan kumulatif, dari Januari hingga November 2024 mengalami penurunan sebesar 0,53 (yoy),” kata Supendi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar