DKSS Sulsel Gelar Silaturahmi Akhir Tahun, Rancang Strategi Baru untuk Perkuat Lembaga

DKSS Sulsel Gelar Silaturahmi Akhir Tahun, Rancang Strategi Baru untuk Perkuat Lembaga

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dewan Kesenian Sulawesi Selatan (DKSS) menggelar silaturahmi akhir tahun bersama pengurus periode 2024-2029 di Beranda Kopi, Jalan Malengkeri, pada Senin, (23/12/2024)

Acara ini menjadi momentum untuk menyelaraskan program kerja pasca-Pemilu dan Pilkada 2024 serta membahas penguatan kelembagaan DKSS.

Ketua Umum DKSS, Arifin Manggau, menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi pengurus sekaligus membahas tantangan DKSS ke depan. Salah satu fokus utama adalah kejelasan terkait kantor sekretariat, yang masih belum terealisasi meski telah diizinkan berkantor di kawasan Monumen Mandala sejak Maret 2024.

“Pada masa transisi politik seperti ini, kami harus berhati-hati agar DKSS tetap netral dan tidak terjebak dalam konflik kepentingan. Namun, saya sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan yang memiliki pengaruh langsung,” ujar Arifin, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Universitas Negeri Makassar (UNM).

Ia juga menegaskan bahwa legalitas SK pengurus DKSS dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sudah cukup kuat berdasarkan konsultasi dengan sejumlah dewan kesenian provinsi lain.

Dalam pertemuan tersebut, Dewan Penasihat DKSS Armin Mustamin Toputiri mengingatkan sulitnya mengakses pendanaan melalui hibah atau memasukkan program DKSS ke APBD pokok 2025 yang telah disahkan. Sebagai mantan legislator Sulsel, Armin menyarankan agar DKSS mengintensifkan lobi kepada pemerintah daerah dan legislator.

“Namun, lobi ini mungkin memerlukan kompromi tertentu. Jadi, pengurus harus cermat dalam menyusun strategi,” kata Armin.

Sementara itu, perwakilan Badan Advokasi dan Riset DKSS, Moch. Hasymi Ibrahim, menyatakan bahwa masa jabatan pengurus DKSS masih panjang, yaitu hingga 2029. Saat ini, pengurus fokus pada pembenahan internal untuk mendukung pelaksanaan program kerja.

“Ketua dan pengurus harus mulai merespons dinamika kesenian di Sulsel dengan mencari posisi strategis DKSS dalam konteks sosial-politik,” ujar Hasymi.

Perwakilan komite, termasuk Alif Anggara Komite Teater), Muhadjir (Komite Film), Bahar Karca (Komite Musik), dan AH. Rimba (Komite Seni Rupa), menyatakan komitmennya untuk segera memulai tahapan awal dari program yang telah dirumuskan.

Untuk mendukung kelancaran program kerja, Arifin Manggau memastikan DKSS akan segera memiliki sekretariat sementara. Hal ini dianggap mendesak agar koordinasi antar-komite dan pelaksanaan program berjalan lebih efektif.

“Koordinasi yang baik akan mempercepat pencapaian target DKSS, terutama di tengah dinamika kesenian dan perubahan sosial-politik di Sulawesi Selatan,” tutup Arifin.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Baca Juga