Ini Salah Satu Nomor Seri Uang Palsu Buatan UIN Alauddin Makassar

Ini Salah Satu Nomor Seri Uang Palsu Buatan UIN Alauddin Makassar

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Polisi bersama Bank Indonesia melakukan perhitungan uang palsu hasil cetakan di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Sebanyak 4.800 lembar uang palsu pecahan 100 ribu yang sudah terpotong dan siap diedarkan. Namun, uang palsu tersebut berhasil diamankan pihak kepolisian di kampus UIN Alauddin Makassar.

Menariknya, dari sejumlah barang bukti uang palsu lembaran Rp 100.000 yang diperlihatkan kepada awak media itu memang secara kasat mata sulit dibedakan dengan uang aslinya. Namun pada nomor seri uang yang ditujukan itu semuanya sama yakni NDG262026.

“Kami dari Polres Gowa menggandeng BI yang kita percaya sebagai ahli memastikan jumlah lembaran rupiah (uang) yang dipalsukan,” ujar Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak.

Reonald mengatakan kegiatan pengecekan dan penghitungan barang bukti uang palsu tersebut oleh pihak BI sudah berlangsung selama dua hari guna mengetahui berapa totol jumlah barang bukti yang dipalsukan oleh para pelaku.

“Ini dihitung ulang, nanti ahli (BI) memastikan berapa lembar uang yang dipalsukan. Mengecek berapa jumlah yang dipalsukan atau telah di cetak (pelaku),” sebutnya.

Selain itu, kata Reonald, pengecekan barang bukti ini dilakukan untuk memastikan satu persatu uang palsu tersebut dikarenakan ada beberapa nomor serinya yang sama.

Nomor seri uang palsu itu disebut dibuat dalam bentuk kelompok. Dimana, barang bukti uang palsu yang sudah dipotong itu jumlahnya mencapai 4.890 lembar.

“Kita pastikan satu persatu karena ada beberapa nomor seri yang sama, nomor serinya berbeda-beda, tapi ada yang sama dan itu yang dikumpulkan ahli. Nanti dijelaskan tentang kepalsuan uang tersebut,” ungkapnya.

“Dia dibuat bentuk kelompok, per nomor seri. Kalau saat ini yang kita dari hasil yang sudah bentuk lembaran uang palsu ada 4.890 lembar, itu dalam bentuk yang sudah dipotong, nanti yang belum akan dihitung lagi,” pungkasnya. (*)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Baca Juga