Syahar Sebut Program Makan Bergizi Gratis Manfaatkan Hasil Pertanian Sidrap, Petani Untung

Syahar Sebut Program Makan Bergizi Gratis Manfaatkan Hasil Pertanian Sidrap, Petani Untung

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Bupati Kabupaten Sidrap terpilih, Syaharuddin Alrif alias Syahar, menyatakan bahwa masyarakat di daerahnya sangat bergembira dengan adanya program makan bergizi gratis yang dicetuskan oleh pemerintah pusat.

Program ini, menurut Syahar, memberikan manfaat tidak hanya bagi anak-anak sekolah, tetapi juga bagi para petani di Sidrap.

Syahar menjelaskan bahwa hasil pertanian di Sidrap banyak terserap untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).

Produk-produk pertanian seperti beras, telur, daging, dan sayuran yang dihasilkan oleh petani Sidrap, kini laku keras berkat program ini.

“Masyarakat Sidrap paling bahagia dengan program makan bergizi gratis oleh Pak Presiden. Pertama, karena berasnya laku, kedua, telurnya laku, ketiga, dagingnya laku, keempat, sayur-sayurnya juga laku,” kata Syahar saat ditemui di Makassar, Rabu (15/1/2025) malam.

Syahar menyebutkan bahwa Kabupaten Sidrap menghasilkan 480 ribu ton gabah setiap tahunnya. Selain itu, telur yang dihasilkan petelur ayam di Sidrap mencapai 39 juta ton per tahun.

Program makan bergizi gratis ini memberikan dampak positif yang luas, terutama bagi perekonomian petani dan sektor UMKM di Sidrap.

“Jadi dengan program ini otomatis, satu, membantu perekonomian petani, lalu di sektor UMKM juga pasti berdampak,” jelas Syahar, yang baru saja ditetapkan sebagai bupati Sidrap terpilih bersama wakil bupati Nurkanaah.

Syahar bersama Nurkanaah juga berkomitmen untuk menyukseskan program swasembada pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Syahar menjelaskan bahwa dalam lima tahun ke depan, Pemkab Sidrap akan fokus meningkatkan produksi pertanian gabah, jagung, dan komoditas pangan lainnya.

“Ini lagi digenjot lewat program pewilayahan komoditi. Contohnya, satu kecamatan durian semua, satu kecamatan jeruk semua,” tuturnya.

“Karena saya mau, orang Sidrap pendapatannya ada dari padi, jagung, kopi, ternak: itik, bebek, sapi, ikan, dan walet,” tambah Syahar.

Syahar menegaskan bahwa dalam waktu dekat, Kabupaten Sidrap akan menjadi pusat pangan di Sulsel, dengan target 10 ribu hektare tanah di Bumi Nene Malomo menghasilkan komoditas pangan unggulan.

“Diklaster, satu komoditi 10 ribu hektar. Jadi orang mulai bertani modern, bukan lagi berkebun ala-ala tradisional, satu hektare ditanami semua satu jenis tanaman,” tutup Syahar dengan penuh semangat.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga