SULSELSATU.com, BEKASI – Aan Andasari, seorang ibu dari empat anak, membuktikan bahwa kreativitas dan semangat juang mampu mengubah hidup.
Sebagai nasabah PNM Mekaar sejak Juli 2022, Bu Aan telah mengembangkan usaha daur ulang bahan jeans menjadi produk kreatif seperti tas, topi, gantungan kunci, hingga rompi. Produk-produk tersebut kini telah dipasarkan ke berbagai kota besar, seperti Yogyakarta dan Medan.
Tidak hanya sukses dalam usaha, Aan juga berperan aktif memberdayakan wanita dan anak-anak pemulung di lingkungan sekitar.
Baca Juga : Pegadaian Kantongi Izin Bullion, BRI Yakin Inklusi Keuangan Kian Maju
Ia mengajarkan mereka keterampilan memanfaatkan limbah bahan jeans untuk menciptakan barang bernilai ekonomis.
“Saya mengedukasi anak-anak pemulung untuk berkreasi dari sisa bahan jeans yang mereka temukan. Dengan sedikit keterampilan, mereka bisa menghasilkan uang dari barang yang dianggap tidak berguna,” ungkap Aan.
Selain menjalankan usahanya, Bu Aan juga mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) yang pernah mencatat jumlah murid hingga 400 anak per hari. Bersama sang suami, yang bekerja sebagai marbot masjid dan pemulung, mereka menjalani kehidupan penuh tantangan dengan semangat kebersamaan.
Baca Juga : PNM Dampingi Ratusan Nasabah PNM Mekaar Daftar Izin Edar BPOM
“Pemberdayaan wanita dan anak muda” menjadi moto hidup Aan, yang terus menginspirasi orang di sekitarnya.
Program PNM Mekaar turut mendukung perjalanan Aan. Dengan fasilitas pinjaman mudah dan pelatihan berkelanjutan, ia mampu mengembangkan usahanya dan memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan bahwa PNM telah memberdayakan lebih dari 21,92 juta ibu-ibu melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di seluruh pelosok Indonesia.
Baca Juga : BRI Bersama Holding Ultra Mikro Berperan Aktif Tingkatkan Daya Saing UMKM Melalui Sertifikasi BPOM
“Selama 2024, kami memberikan 29.832 pelatihan kepada 1.453.521 peserta untuk meningkatkan keterampilan teknis, pengelolaan usaha, branding, pemasaran, dan lainnya,” ujar Arief.
Perjuangan Bu Aan menjadi bukti bahwa kekuatan seorang wanita tidak hanya pada usahanya sendiri, tetapi juga pada kemampuannya menginspirasi dan memberdayakan orang lain.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar