SULSELSATU.com, MAKASSAR – Anggota Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Fatma Wahyuddin, menyampaikan kritik terhadap biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Sulsel terkait anggaran beasiswa sebesar Rp5 miliar lebih yang tidak tersalurkan pada tahun 2024.
Dalam rapat kerja bersama biro Kesra, Fatma menyoroti rendahnya realisasi anggaran tersebut, di mana hanya Rp104 juta yang dibelanjakan.
“Tahun 2024 ada Rp5 miliar lebih yang tidak tersalurkan. Yang dibelanjakan hanya Rp104 juta. Artinya, mereka tidak mau membelanjakan keseluruhan anggaran tersebut untuk beasiswa, sehingga menjadi masalah saat rapat,” ungkap Fatma, Selasa (21/1/2025).
Baca Juga : Prof Fadjry Djufry Bahas Pemeriksaan Kesehatan Gratis di DPRD Sulsel
Menurut penjelasan dari biro Kesra, kendala utamanya adalah keterbatasan waktu untuk melengkapi administrasi penerima beasiswa karena anggaran baru tersedia di tahun anggaran perubahan. Namun, alasan ini dianggap tidak cukup kuat oleh Fatma, yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sulsel.
Fatma menegaskan bahwa pada tahun 2025, pihaknya tidak ingin melihat ada anggaran beasiswa yang kembali menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa).
Mantan anggota DPRD Makassar ini berharap anggaran beasiswa sebesar Rp25 miliar yang dialokasikan untuk tahun 2025 dapat terserap sepenuhnya, mengingat tingginya kebutuhan masyarakat dari jenjang SD hingga S3.
Baca Juga : Prof Fadjry Temui Pimpinan DPRD, Bahas Sinergi Program dan Tuntaskan Utang DBH Pemprov Sulsel
“Mulai triwulan pertama, nama-nama penerima beasiswa harus sudah ada. Dengan begitu, begitu anggaran siap, tidak ada lagi kebingungan untuk mencari siapa yang berhak menerimanya,” tegasnya.
Fatma juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai prosedur dan persyaratan beasiswa.
“Sistem administrasi harus dijelaskan dengan baik, sehingga masyarakat tahu apa yang harus dipenuhi untuk mendapatkan beasiswa,” tambahnya.
Baca Juga : DPRD Sulsel Kritisi SILPA dan Efektivitas Anggaran Dinas Nakertrans
Komisi E DPRD Sulsel berkomitmen mengawal pelaksanaan program beasiswa ini agar tepat sasaran. Fatma menekankan pentingnya verifikasi data untuk memastikan penerima beasiswa adalah mereka yang benar-benar membutuhkan atau berprestasi.
“Kami akan memeriksa apakah penerima benar-benar tidak mampu atau berprestasi, sesuai dengan berkas yang diajukan. Kami di DPRD harus mengawasi agar program ini berjalan sesuai tujuan,” tuturnya.
Kabiro Kesra Pemprov Sulsel, Muh Hasim, mengungkapkan bahwa untuk tahun 2025, Pemprov telah menyiapkan anggaran Rp25 miliar untuk program beasiswa, yang mencakup jenjang SD, SMP, SMA, S1, S2, dan S3.
Baca Juga : Anggaran DBH Rp1,9 Triliun Siap Dibayarkan, DPRD Sulsel Harap Tidak Dialihkan Lagi
Hasim menyebutkan bahwa hingga saat ini, baru 550 permohonan beasiswa yang diajukan, dan pendaftaran masih dibuka hingga 31 Maret 2025.
“Kami akan melakukan verifikasi data secara ketat untuk memastikan tidak ada penerima ganda dan program ini benar-benar menyentuh mereka yang berhak,” jelas Hasim.
Program beasiswa ini diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya bagi siswa dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu serta yang berprestasi.
Baca Juga : Kunjungi DPRD Sulsel, Kakanwil Kemenkumham Bahas Pembentukan Produk Hukum Daerah
Rincian kuota penerima beasiswa adalah:
– SD: 1.925 siswa dengan bantuan Rp900 ribu per tahun.
– SMP: 1.860 siswa dengan bantuan Rp1,5 juta per tahun.
– S1: 1.831 mahasiswa.
– S2: 500 mahasiswa.
– S3: 160 mahasiswa.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar