Unhas dan Maniwa Jepang Dorong Makassar Menuju Masyarakat Rendah Karbon

Unhas dan Maniwa Jepang Dorong Makassar Menuju Masyarakat Rendah Karbon

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas), Pemerintah Kota Makassar, dan Pemerintah Kota Maniwa, Jepang, mempererat kerja sama untuk mewujudkan lingkungan rendah emisi karbon (low carbon city).

Komitmen ini ditandai melalui lokakarya internasional bertajuk “The 1st International Workshop of City-to-City Collaboration Project Toward Decarbonized Society Between Makassar City and Maniwa City”. Lokakarya berlangsung di Ballroom Unhas Hotel pada Selasa (21/1/2025).

Lokakarya ini dihadiri oleh Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa, Asisten II Pemkot Makassar Faturahim, Wali Kota Maniwa Oota Noboru, Wakil Wali Kota Maniwa Atsuya Ito, delegasi Pemerintah Kota Maniwa, perwakilan Pemkot Makassar, serta mahasiswa Unhas.

Asisten II Pemkot Makassar, Faturahim, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, khususnya Pemerintah Kota Maniwa dan Universitas Hasanuddin.

Faturahim menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan sinergi global untuk menghadirkan solusi terhadap tantangan lingkungan, termasuk pengelolaan sampah dan inovasi ramah lingkungan.

“Kami berharap kerja sama ini memberikan wawasan baru bagi Kota Makassar dalam mengembangkan strategi menuju masyarakat rendah karbon,” ujar Faturahim.

Wali Kota Maniwa, Oota Noboru, melalui sambutannya secara daring, mengungkapkan kebanggaannya atas kolaborasi ini. Ia memaparkan berbagai inovasi yang telah dilakukan Kota Maniwa, seperti pengelolaan limbah menjadi pupuk dan penerapan kebijakan menuju kota nol karbon (zero carbon city).

Sementara itu, Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, menekankan pentingnya kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama.

Dia menjelaskan bahwa Unhas telah mencanangkan visi menjadi kampus karbon netral pada tahun 2045, lebih awal dari target nasional Indonesia.

“Sebagai perguruan tinggi, Unhas terus mendukung lingkungan berkelanjutan melalui berbagai inisiatif, termasuk pengelolaan hutan pendidikan di Maros dan keberadaan kampus sebagai hutan kota di Makassar,” ungkap Prof. Jamaluddin Jompa.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga