SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sebanyak 1.323 siswa SMP di Makassar terancam kehilangan hak pendidikan mereka karena belum terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Plh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Nielma Palamba, mengambil langkah cepat untuk mencari solusi.
Ia bahkan langsung bertolak ke Kementerian Pendidikan untuk memastikan persoalan ini segera teratasi. “Pagi ini saya ke Kementerian. Ini sudah menjadi atensi pusat. Tidak mungkin kita membiarkan anak-anak ini dirugikan,” tegas Nielma rabu (22/1/2025).
Masalah ini mencuat setelah sebelumnya Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menerima laporan bahwa sekitar 2.000 siswa di kota tersebut belum tercatat dalam Dapodik. Kondisi ini mengancam hak siswa untuk mendapatkan dokumen pendidikan resmi, seperti ijazah.
Disdik Makassar kini berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan persoalan ini sebelum tenggat 31 Januari 2025.
Nielma menyebutkan dua langkah strategis yang tengah dipertimbangkan, pertana memasukkan siswa langsung ke dalam Dapodik melalui persetujuan dari pemerintah pusat.
Kedua, memindahkan siswa ke sekolah terdekat yang masih memiliki kapasitas sesuai zonasi, jika opsi pertama tidak memungkinkan.
“Kondisinya saat ini memang ada sekolah yang over kapasitas. Jika terpaksa, kita akan memindahkan siswa ke sekolah yang zonasinya masih memungkinkan. Tapi yang jelas, hak pendidikan mereka tetap harus terjamin,” ujar Nielma.
Disdik Makassar berjanji tidak akan melewati tenggat waktu yang ditentukan.
“Insyaallah, kami akan selesaikan ini sebelum 31 Januari. Tidak boleh ada anak yang tertinggal,” tegasnya. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar