SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan terus memperkuat program vaksinasi untuk mengendalikan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi potong dan kambing di tujuh kabupaten terdampak.
Kepala Dinas Peternakan Sulsel, Nurlina Saking, mengatakan vaksinasi menjadi langkah prioritas untuk menekan penyebaran kasus PMK.
“Kami telah menerima bantuan vaksin dari CSR sebanyak 2.500 dosis yang dialokasikan ke daerah terdampak. Dari Kementerian Pertanian, Sulsel juga mendapat 201.000 dosis vaksin untuk satu tahun, yang diberikan bertahap. Saat ini, 20.100 dosis sudah diterima dan digunakan,” kata Nurlina, Minggu (26/1/2025).
Baca Juga : Mahasiswa dan Akademisi Apresiasi Target Swasembada Pangan Sulsel oleh Prof Fadjry Djufry
Hingga kini, vaksinasi telah mencakup sekitar 3 persen dari populasi ternak. Nurlina menargetkan penyelesaian vaksinasi tahap pertama sebelum Ramadan.
“Kami ingin memastikan vaksinasi rampung sebelum Ramadan, mengingat biasanya ada penurunan aktivitas selama bulan tersebut,” jelasnya.
Namun, vaksin yang tersedia hanya mencakup 25 persen dari total populasi ternak yang menjadi target vaksinasi. Oleh karena itu, Nurlina mengimbau peternak untuk turut berperan aktif.
Baca Juga : PT Vale Minta Dukungan Pemprov Sulsel untuk Pengembangan Investasi
“Dukungan dari pemerintah terbatas, sehingga peternak perlu mandiri dalam melindungi ternaknya melalui vaksinasi,” tambahnya.
Data menunjukkan, dari 1.694 ternak yang terkonfirmasi sakit, 115 ekor telah sembuh, 1 ekor mati, dan 1.533 ekor masih dirawat.
Kabupaten Gowa menjadi daerah dengan kasus terbanyak, mencapai 900 kasus, disusul Takalar dengan 600 kasus.
Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Uji Coba Program Makan Bergizi dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Luwu
Kabupaten lain seperti Sinjai, Makassar, Toraja Utara, Palopo, dan Bone melaporkan tambahan kasus kecil.
“Jumlah kasus saat ini masih tergolong kecil dibandingkan populasi ternak Sulsel, yang mencapai 800 ribu sapi dan 900 ribu kambing. Kami optimistis, melalui vaksinasi yang terus dilakukan, situasi ini dapat dikendalikan,” kata Nurlina.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar