Logo Sulselsatu

Nasaruddin Umar dan Amran Sulaiman, 2 Menteri Asal Sulsel Masuk Daftar Berkinerja Terbaik Versi Indikator

Asrul
Asrul

Senin, 27 Januari 2025 21:30

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, JAKARTA – Dua putra terbaik asal Sulawesi Selatan, Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, masuk dalam daftar tujuh menteri dengan kinerja terbaik versi survei Indikator Politik Indonesia.

Survei yang dilakukan pada 16-21 Januari 2025 itu menempatkan Nasaruddin Umar di peringkat kelima dengan 3,1 persen suara responden, sedangkan Andi Amran Sulaiman berada di posisi keenam dengan dukungan 2,7 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa keberhasilan para menteri ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kesadaran publik terhadap pencapaian mereka.

Baca Juga : MRR dan IAI Sulsel Kolaborasi Wujudkan AAS Islamic International School

“Penilaian publik terhadap kinerja menteri ini sangat bergantung pada awareness mereka terhadap nama-nama yang ada di kepala mereka,” kata Burhanuddin, Senin (27/1/2025).

Nasaruddin Umar mendapat apresiasi luas atas upayanya menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Kementerian Agama gencar melakukan berbagai program moderasi beragama yang merangkul semua golongan.

Hal ini membuatnya menjadi salah satu tokoh yang berpengaruh dalam menjaga stabilitas sosial di tengah keberagaman Indonesia.

Baca Juga : MRR dan AAS Foundation Siap Wujudkan Model Pendidikan Terbaik di Indonesia

Sementara itu, Ketua Bidang Sumber Daya Alumni dan Inovasi IKA Universitas Hasanuddin, Muhammad Ramli Rahim mengatakan, ini adalah berita gembira untuk kita di Sulawesi Selatan.

“Kita sebagai orang Sulsel tentu bangga karena Pak Andi Amran Sulaiman bisa membuktikan amanah yang diberikan oleh bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya, Senin (27/1/2025).

Ramli berharap masyarakat Indonesia terkhusus Sulsel terus memberikan dukungan kepada putra putri terbaik untuk memajukan Indonesia.

Baca Juga : Sukses Digelar, Ekspose Pandu Digital JSDI 2025 Diikuti Lebih dari 300 Peserta Nasional

“Tentu ke depan masih banyak tantangan. Kami yakin Pak Amran bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Survei ini melibatkan 1.220 responden dengan metode multi-stage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka, dan survei memiliki margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut tujuh menteri yang dianggap publik memiliki kinerja terbaik versi survei Indikator Politik Indonesia:
1. Sri Mulyani (Menteri Keuangan): 11,4 persen
2. Erick Thohir (Menteri BUMN): 11,2 persen
3. Agus Harimurti Yudhoyono (Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan): 4,8 persen
4. Teddy Indra Wijaya (Sekretaris Kabinet): 4,0 persen
5. Nasaruddin Umar (Menteri Agama): 3,1 persen
6. Andi Amran Sulaiman (Menteri Pertanian): 2,7 persen
7. Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan): 1,6 persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video28 Januari 2025 22:10
VIDEO: Truk Pikap Angkut Durian Terguling, Durian dan Uang 1,5 Juta Dijarah Warga
SULSELSATU.com – Kecelakaan tunggal mobil pikap bermuatan durian. Bukannya membertikan pertolongan, warga setempat malah menjarah durian-durian ...
Video28 Januari 2025 19:51
VIDEO: Viral, Aksi Dugaan Penipuan Uang Receh
SULSELSATU.com – Aksi dugaan penipuan terjadi di sebuah toko frozen daging, di Depok, Senin (27/1) kemarin. Pelaku mendatangi toko mengaku uang ...
Kesehatan28 Januari 2025 19:47
BPOM Akan Bangun Sekolah Vokasi di Sulsel, Taruna Ikrar Minta Dukungan Pj Gubernur
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI akan membangun sekolah vokasi di Sulsel. Karena itu, Kepala BPOM RI Prof Ta...
News28 Januari 2025 19:14
BGN Akui Kekurangan Program Makan Bergizi Gratis, Siap Evaluasi Setiap Hari
SULSELSATU.com, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengakui adanya beberapa kekurangan dalam pelaksanaan program Makan Ber...