SULSELSATU.com, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengakui adanya beberapa kekurangan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan sejak 6 Januari lalu.
Kekurangan tersebut meliputi waktu pengantaran makanan, rasa yang belum sesuai, hingga menu yang dinilai kurang beragam.
“Kami akui masih ada kekurangan, seperti pengantaran yang tidak tepat waktu, terutama di hari-hari awal. Selain itu, rasa belum pas dan menu yang kurang variatif,” ujar Dadan dalam acara 3 Bulan Pertama Prabowo-Gibran yang disiarkan di YouTube Garuda TV, Selasa (28/1/2025).
Baca Juga : Program MBG Tawarkan Fleksibilitas Menu Sesuai Potensi Daerah
Meski ada kendala, Dadan menegaskan bahwa program MBG secara umum berjalan lancar. Setiap hari pukul 16.00, pihaknya mengadakan evaluasi melalui pertemuan daring untuk membahas keluhan masyarakat.
Ia mencontohkan beberapa laporan yang telah ditangani, seperti anak di Palembang yang dilaporkan tidak mau makan. Setelah dicek, diketahui bahwa hal tersebut bukan karena menu, melainkan karena anak tersebut sudah makan sebelumnya.
Selain itu, Dadan membantah laporan tentang keracunan di Nunukan yang dikaitkan dengan ulat pada makanan. “Kami cek, ternyata itu hanya hoaks. Tidak ada kejadian seperti itu,” tegasnya.
Baca Juga : Usulan Dana Zakat untuk MBG Tuai Kritik, Ini Penegasan Prabowo
BGN terus menerima masukan dari masyarakat untuk meningkatkan kualitas program. Dadan mengimbau penerima program MBG untuk memfoto makanan yang diterima dan mengunggahnya ke media sosial. Foto-foto tersebut akan menjadi bahan evaluasi harian bagi tim BGN.
“Kami berharap penerima program bisa mengunggah foto makanan ke media sosial. Semua masukan akan kami cermati demi perbaikan ke depan,” katanya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar