SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sebanyak 14 kepala daerah terpilih di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang bebas sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada 6 Februari 2025 di Istana Negara.
Pelantikan ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana kepala daerah biasanya dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atau gubernur. Kali ini, pelantikan langsung oleh Presiden menjadi bagian dari kebijakan baru untuk menyelaraskan visi dan program antara pemerintah pusat dan daerah.
Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Dr. Fadjry Djufry, menyatakan bahwa persiapan pelantikan telah dilakukan. Pemprov Sulsel bahkan telah menyiapkan hotel di Jakarta sebagai tempat pertemuan, pembekalan awal, dan tempat istirahat bagi para kepala daerah yang akan dilantik.
Baca Juga : Tantangan dan Harapan Menanti 11 Kepala Daerah yang Baru
“Para kepala daerah dan wakilnya dijadwalkan tiba di Jakarta pada 2 Februari untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan persiapan sebelum dilantik di Istana Negara pada 6 Februari,” ujar Prof. Fadjry saat berbincang dengan awak media di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu (29/1/2025).
Ia juga menegaskan bahwa sebelum pelantikan, para kepala daerah akan dikarantina dan tidak bisa menerima tamu. “Kita mau lakukan pemeriksaan kesehatan, pembekalan di hotel, serta pemberian arahan awal sebelum pelantikan,” jelasnya.
Selain itu, pelantikan di Istana Negara dilakukan dengan sistem ketat. Bahkan, jumlah tamu yang hadir, termasuk keluarga kepala daerah, akan dibatasi dan ditempatkan di area terpisah.
Baca Juga : VIDEO: Wartawan Diusir Saat Gladi Pelantikan Kepala Daerah di Sulsel
“Kami sudah menyampaikan kepada kepala daerah terpilih bahwa ada pembatasan jumlah peserta di Istana. Tidak semua orang bisa masuk ke dalam gedung,” tambahnya.
Setelah pelantikan, para kepala daerah tidak akan langsung kembali ke daerah masing-masing. Mereka akan menjalani pembekalan selama dua minggu, mirip dengan yang dilakukan bagi para menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
“Nanti setelah pelantikan, kepala daerah akan mengikuti pembekalan dari 6-12 Februari, lalu dilanjutkan hingga 25 Februari. Materi yang diberikan mencakup pemerintahan, pencegahan korupsi, dan penyelarasan visi dengan program Presiden,” ujar Prof. Fadjry.
Baca Juga : Direstui Mendagri, Pelantikan Kepala Daerah di Sulsel Secara Tatap Muka
Kebijakan ini diambil untuk memastikan seluruh kepala daerah memiliki pemahaman yang sama dengan program nasional dan menghindari ego sektoral dalam menjalankan pemerintahan.
“Presiden ingin kepala daerah selaras dengan program pusat. Tidak ada lagi ego sektoral, semua harus sejalan untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.
Ketua KPU Sulsel, Hasbullah, memastikan bahwa 14 pasangan kepala daerah ini telah memenuhi syarat untuk dilantik karena tidak memiliki sengketa di MK. “Pasangan calon di 14 daerah ini sudah penuhi syarat karena tidak ada gugatan di MK,” ujarnya.
Baca Juga : Birokrasi Kacau, Pengamat: Jangan Tunda-tunda Pelantikan
Mereka yang akan dilantik antara lain:
1. Gowa: Husniah Talerang dan Darmawangsyah Muin
2. Bantaeng: Muhammad Fathul Fauzy Nurdin dan Sahabuddin
3. Sinjai: Ratnawati Arief dan Andi Mahyanto Masda
4. Bone: Andi Asman Sulaiman dan Andi Akmal Pasluddin
5. Maros: Chaidir Syam dan Muetazim Masyur
6. Barru: Andi Ina Kartika Sari dan Abustan
7. Sidrap: Syaharuddin Alrif dan Nurkana’ah
8. Soppeng: Suwardi Haseng dan Selle KS Dalle
9. Wajo: Andi Rosman dan Baso Rahmanuddin
10. Luwu: Patahudding dan Muhammad Dhevy Bijak Pawindu
11. Luwu Utara: Andi Abdullah Rahim dan Jumail Mappile
12. Luwu Timur: Irwan Bachri Syam dan Puspawati Husler
13. Tana Toraja: Zadrak Tombeg dan Erianto Laso’ Paundanan
14. Enrekang: M Yusuf R dan Andi Tenri Liwang La Tinro. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar