SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wakil Ketua Komisi B DPRD Sulsel, Andi Izman Padjalangi, mengkritik target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2025 yang ditetapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel sebesar Rp384 juta.
Politisi Golkar ini menilai angka tersebut tidak realistis, mengingat capaian PAD Disbudpar pada 2024 justru lebih tinggi, yakni Rp500 juta.
“Dengan pencapaian PAD tahun 2024 sebesar Rp500 juta lebih, saya rasa tidak masuk akal jika target 2025 justru lebih rendah. Seharusnya, target tahun depan lebih tinggi, bukan turun,” ujar Andi Izman dalam rapat pembahasan anggaran, Kamis (30/1/2025).
Baca Juga : Perkuat Tata Kelola, DPRD Sulsel Pelajari Best Practice dari DPRD DKI
Menanggapi kritik tersebut, Sekretaris Disbudpar Sulsel, Andi Munawir, menjelaskan bahwa target PAD 2025 mempertimbangkan keterbatasan kewenangan dalam pemungutan retribusi, khususnya di objek wisata Fort Rotterdam.
“Kami memungut PAD di Fort Rotterdam, tetapi asetnya bukan milik Pemprov Sulsel, melainkan milik Kementerian Kebudayaan RI. Ini tentu membatasi potensi pendapatan yang bisa kami tarik,” jelas Munawir.
Ia menambahkan bahwa pihaknya sedang mengoptimalkan aset yang ada dengan menggandeng pengusaha dan pelaku UMKM agar bisa meningkatkan pemasukan daerah.
Baca Juga : DPRD Sulsel Komitmen Kawal Nasib Guru Honorer di Tingkat Pusat
“Alhamdulillah, beberapa aset yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini mulai digunakan, termasuk gedung kesenian. Kami juga terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta,” tambahnya.
Lebih lanjut, Munawir mengungkapkan bahwa pencatatan PAD dari sektor penyewaan aset sebelumnya berada di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, bukan langsung di Disbudpar.
“Tahun lalu, kita menyumbang sekitar Rp300 juta dari sektor sewa menyewa, tetapi pencatatannya masih di BKAD. Kami berharap tahun ini sudah ada rekening khusus untuk pencatatan PAD di Disbudpar agar lebih transparan dan terarah,” tutupnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar