SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), resmi mencopot Abdul Wahab Tahir (WT) dari jabatannya sebagai Sekretaris DPD II Golkar Makassar. Pencopotan ini dilakukan karena Wahab dinilai tidak lagi aktif di partai setelah gagal pada Pileg 2024.
Menanggapi pencopotan tersebut, Wahab Tahir mengaku kecewa karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. “Saya menyayangkan keputusan ini karena tidak ada penyampaian terlebih dahulu bahwa saya tidak diinginkan lagi sebagai Sekretaris DPD II Golkar,” ujar Wahab, Rabu (12/3/2025).
Mantan anggota DPRD Kota Makassar itu mengungkapkan bahwa jabatan Sekretaris sebelumnya diberikan langsung atas permintaan Munafri Arifuddin.
Baca Juga : Ada Indikasi Fiktif dan Tak Becus, Dewan Minta Pemkot Evaluasi Laskar Pelangi
“Dulu saya diminta langsung oleh Pak Appi untuk menjadi Sekretaris. Seharusnya ada penyampaian secara baik-baik sebelum saya diganti,” jelasnya.
Meski dicopot dari jabatan strategis, Wahab menegaskan tetap menjadi kader Golkar, mengingat ia telah bergabung dengan partai tersebut selama 25 tahun.
Menanggapi alasan pencopotannya yang disebut karena tidak aktif di partai, Wahab membantah. Ia mengklaim masih menjalankan tugasnya sebagai Sekretaris hingga bulan lalu.
Baca Juga : DPRD Makassar Imbau Warga Patuhi Larangan Mudik Lebaran
“Mungkin yang mereka maksud aktif adalah harus setiap hari ke sekretariat di Jalan Lasinrang,” sindirnya.
Wakil Ketua DPD II Golkar Makassar, Arief Wicaksono, menjelaskan bahwa pencopotan Wahab dilakukan karena beberapa faktor, termasuk ketidakaktifannya setelah Pileg 2024 dan perbedaan sikap politik di Pilkada Makassar 2024.
“Sebenarnya sejak Pileg 2024 sudah bisa dilihat. Evaluasi dari Bappilu Golkar menunjukkan bahwa Wahab gagal menambah kursi di dapilnya. Hal ini berkontribusi pada kegagalan Golkar merebut kembali kursi Ketua DPRD Makassar,” kata Arief.
Baca Juga : UN 2021 Ditiadakan, Wahab Tahir: Potensi Timbulkan KKN
Selain itu, Wahab juga disebut tidak patuh terhadap instruksi partai dalam Pilwalkot Makassar 2024. “Kita semua tahu saat Pilkada 2024, ada beberapa event paslon lain yang sebenarnya tidak perlu dihadiri, tetapi Pak Wahab hadir. Ini tentu menjadi pelanggaran norma dan etika sebagai kader Golkar,” tegasnya.
Atas dasar tersebut, kepemimpinan Wahab sebagai Sekretaris diambil alih oleh pengurus lain, dan Golkar Makassar memutuskan untuk melakukan pergantian dalam kepengurusan. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar