SULSELSATU.com MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengatakan bahwa penanganan banjir di Makassar membutuhkan kerja sama antara pemerintah kota, pemerintah provinsi, dan balai besar.
Ia menyebutkan bahwa kajian dari Universitas Hasanuddin (Unhas) akan menjadi dasar dalam pelaksanaan proyek pengendalian banjir.
Menurut Munafri, langkah utama yang akan dilakukan adalah mengatur alur air melalui pembangunan tanggul, pelebaran jalur air, dan pembangunan jembatan.
Ia juga menekankan pentingnya membangun kolam retensi atau waduk sebagai upaya menampung kelebihan debit air.
“Jika kita tidak mulai sekarang, situasi akan tetap seperti ini atau bahkan lebih buruk. Kami sudah memiliki peta dan kajian lengkap, tinggal menunggu koordinasi dan anggaran,” ujarnya, Kamis (13/3/2025).
Munafri mengungkapkan bahwa proyek ini memiliki anggaran yang besar, mencapai ratusan miliar rupiah, dan akan dilakukan secara bertahap selama dua hingga tiga tahun. Ia juga menyebutkan adanya beberapa titik yang perlu diperlebar karena aliran air tersumbat.
Terkait kemungkinan relokasi warga di daerah terdampak, Munafri mengatakan bahwa hal itu masih dalam tahap kajian. Pemerintah akan mencari solusi terbaik agar warga yang direlokasi mendapatkan tempat tinggal yang layak.
“Relokasi bukan hal yang mudah, tetapi jika menjadi solusi terbaik, kami akan usahakan. Area yang ditinggalkan bisa dijadikan kolam retensi atau fungsi lainnya,” katanya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya perbaikan sumur resapan yang banyak terhambat oleh kabel bawah tanah. Munafri menegaskan bahwa Pemkot Makassar akan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar proyek ini dapat segera direalisasikan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar