Logo Sulselsatu

Puluhan Kepsek di Takalar Mengaku Dipaksa Beli Buku Paket Pembelajaran

ridwan ridwan
ridwan ridwan

Kamis, 27 Maret 2025 16:50

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, TAKALAR – Puluhan Kepala Sekolah (Kepsek) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Takalar mengaku dipaksa membeli buku paket pembelajaran.

Tak main-main setiap sekolah di daerah itu menganggarkan buku paket pembelajaran hingga mencapai puluhan juta rupiah. “Kami di sekolah tinggal menerima dan membayar buku paket tersebut menggunakan dana BOS, uangnya kami kumpul masing-masing di K3S,” kata sejumlah kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya, Kamis (27/3/2025).

Selain diduga harganya yang kemahalan, pengadaan buku paket itu juga diduga dimonopoli oleh perusahaan tertentu.

“Semua sekolah di Kabuaten Takalar diwajibkan membeli buku paket pembelajaran tersebut meski harganya tergolong mahal,” beber sejumlah kepala sekolah.

Para kepala sekolah juga mengatakan pada akhir Januari 2025, seluruh kepala sekolah diwajibkan menyusun RKAS di kantor Dinas Pendidikan dengan arahan untuk mencantumkan anggaran belanja buku sebesar 15% dari dana BOS.

“Harga buku yang ditetapkan bukan harga standar Kemendikbud yakni Rp 63 ribu per paket, melainkan buku pendamping dengan harga jauh lebih tinggi hingga 4 kali lipat,” beber sejumlah kepala sekolah.

Para kepala sekolah juga mengatakan rekanan yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan adalah CV Media Karya Putra yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah, bukan rekanan lokal yang harga bukunya lebih terjangkau.

“Kepala sekolah tidak memiliki kebebasan memilih rekanan dan hanya berperan sebagai pihak yang menyetujui anggaran,” jelas para kepala sekolah tersebut.

Sementara, aktivis anti korupsi Sulsel Iwan Sugiono mengatakan praktik jual beli buku di sekolah-sekolah diduga melanggar UU No. 5 Tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan uaha tidak sehat.

“Anggaran belanja buku sudah ditentukan nominalnya tanpa mempertimbangkan kebutuhan sekolah. Keuntungan yang diambil dari pengadaan ini cukup besar berkisar antara 30-35%, berbeda dengan buku wajib pemerintah yang hanya 5%,” tegas Iwan Sugiono.

Iwan Sugiono juga mengatakan proses pemesanan dan pembayaran buku paket itu dikendalikan oleh K3S, dimana para kepala sekolah diinstruksikan mentransfer dana pembelian buku langsung ke rekening tertentu.

“Pembelian buku itu dilakukan dalam dua tahap, dengan alasan mengantisipasi pergantian pemerintahan di Takalar. Praktik ini bertentangan dengan petunjuk teknis penggunaan dana BOS dan berpotensi menghambat pencapaian rasio ideal 1 murid 1 buku,” pungkasnya.

Sampai berita ini dimuat Kadis Pendidikan Takalar belum berhasil dikonfirmasi. (*)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar30 Maret 2025 18:53
Lapangan Karebosi Jadi Lokasi Salat Idul Fitri 1446 H, Wali Kota Makassar Ajak Warga Berjamaah
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar telah menetapkan Lapangan Karebosi sebagai lokasi utama pelaksanaan Salat Idul Fitri 1446 Hijria...
Berita Utama30 Maret 2025 17:34
VIDEO: Nurdin Halid Tinjau Harga Sembako di Pasar Pabaeng-baeng Makassar
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wakil Ketua Komisi 6 DPR RI, Nurdin Halid, melakukan peninjauan harga bahan pokok ke pasar tradisional Pabaeng-baeng Maka...
Ekonomi30 Maret 2025 16:47
Sambut Periode Libur Lebaran 2025, BRI Pastikan Keandalan Super Apps BRImo untuk Transaksi Tanpa Hambatan
SULSELSATU.com, JAKARTA – Menyambut momen libur dan cuti bersama Lebaran 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) memastikan keandalan su...
News30 Maret 2025 15:13
Mudik Bersama AHM Berangkatkan 2.572 Konsumen Setia Honda ke Kampung Halaman
PT Astra Honda Motor (AHM) menemani perjalanan pulang kampung yang aman dan nyaman bagi 2.572 konsumen setia melalui program Mudik Balik Bareng Honda ...