SULSELSATU.com, JENEPONTO – Sebuah insiden tragis terjadi di Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang Jeneponto pada Sabtu malam (5 April 2025). Seorang wanita yang baru saja melahirkan, yang merupakan adik dari pemilik akun Facebook @Risja Aulia, dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi kritis, disertai lendir dan darah. Kejadian ini memicu kekecewaan mendalam terhadap penanganan medis di rumah sakit tersebut.
Menurut keterangan yang diunggah oleh @Risja Aulia, adiknya dibawa ke UGD sekitar pukul 10 malam. Pada pemeriksaan awal, denyut jantungnya tidak terdeteksi dua kali. Perawat kemudian menawarkan pemeriksaan USG meski tidak diminta oleh keluarga. Meskipun keluarga setuju, kekhawatiran semakin muncul saat denyut jantung tetap tidak terdeteksi setelah pemeriksaan ulang di ruang persalinan.
“Saya mulai was-was dan minta kepastian kepada bidan mengenai USG agar masalah ini jelas. Ketika denyut jantung tetap tidak ditemukan, bidan pun menghubungi dokter obgin. Sayangnya, dokter tersebut menolak untuk datang dengan alasan yang menurut saya tidak cukup kuat,” ungkap @Risja Aulia dalam unggahannya.
Dokter tersebut dikatakan mengaku tidak bisa datang ke rumah sakit karena sedang mengurus anaknya yang masih kecil. Keputusan ini menambah kekecewaan keluarga, yang merasa bahwa dokter tidak mematuhi prosedur medis yang seharusnya diterapkan, terutama dalam situasi darurat seperti ini.
Kondisi adik @Risja Aulia semakin memburuk sepanjang malam. Sekitar pukul 3 subuh, adiknya mulai merasakan kontraksi hebat, namun tidak ada perawat atau bidan yang berjaga di ruang persalinan. Meski sudah berusaha membangunkan para perawat, mereka tetap tertidur.
Pukul 5 pagi, keluarga kembali membangunkan perawat dan seorang bidan akhirnya datang untuk memeriksa. Ketika pemeriksaan dilakukan, sudah ada pembukaan 7 dan proses persalinan pun mulai berjalan.
Sayangnya, keadaan semakin kritis saat adiknya mulai mengalami kejang-kejang, berbusa di mulut, dan tidak sadarkan diri. Hingga saat ini, adik @Risja Aulia masih terbaring di ruang ICU dengan kondisi tubuh dan mental yang sangat drop. Diduga, trauma mental dan kehilangan anak dalam kandungan menjadi penyebab utama kemunduran kondisi fisik dan psikologisnya.
“Jika dokter datang malam itu dan melakukan USG, mungkin kita bisa tahu lebih awal bahwa bayinya sudah meninggal dalam kandungan karena tali pusar terlepas. Mungkin dengan penanganan yang cepat, adik saya tidak berada di ICU sekarang,” ujar @Risja Aulia.
Keluarga berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi pihak medis dan masyarakat untuk tidak menyepelekan kondisi medis, apapun itu. Kekecewaan ini juga mengingatkan akan pentingnya penanganan yang tepat dan profesional dalam situasi medis.
“Saya tahu ini semua sudah Allah takdirkan, tapi sebagai manusia, saya berharap penanganan yang lebih cepat dan tepat bisa menyelamatkan adik saya. Doakan untuk adik saya yang sedang berjuang di ICU,” ujar @Risja Aulia.
Keluarga yang sedang berduka ini memohon doa dari masyarakat agar adik mereka segera diberikan kesembuhan dan kekuatan dalam menghadapi kondisi yang sangat berat ini.
Sementara Sulselsatu.com yang ingin menkonfirmasi pihak RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto hingga saat ini belum berhasil di konfirmasi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Jeneponto Paris Yasir langsung mendatangi RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto untuk mencari tahu kebenaran terkait video viral di sosial media Facebook.
“Saya sudah bertemu dengan pihak RSUD Lanto Dg Pasewang dan rencana mereka akan melakukan konferensi Pers besok (Selasa),”katanya
Penulis Dedi Jentak
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar