SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham, menjadi salah satu sosok sentral dalam dinamika menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan.
Sejumlah figur yang digadang-gadang maju sebagai calon ketua diketahui telah menemui langsung politisi senior tersebut untuk bersilaturahmi maupun menyampaikan niat maju.
Idrus tak menampik bahwa banyak kader Partai Golkar Sulsel yang datang kepadanya untuk berdiskusi soal masa depan partai di daerah tersebut.
Baca Juga : Idrus Marham: Kalau Kita Jujur, KKSS Butuh Amran Sulaiman
“Ada yang datang izin maju, ada yang tanya siapa yang kita dukung, dan ada juga yang sekadar silaturahmi. Semua saya terima, kecuali satu, Taufan Pawe,” ungkap Idrus, Jumat (11/4/2025) di Makassar.
Idrus menyebut keterbukaan komunikasi merupakan bagian penting dalam membangun tradisi kepemimpinan yang sehat di tubuh Partai Golkar. Namun, ia juga menyinggung bahwa tidak semua figur menjalin komunikasi dengan dirinya.
“Kalau Taufan Pawe tidak datang, mungkin ada pertimbangan khusus. Bisa jadi beliau merasa saya tidak punya peran. Itu sah-sah saja,” kata mantan Menteri Sosial itu.
Baca Juga : Idrus Marham Jagokan Mentan Amran Sulaiman Pimpin KKSS
Lebih jauh, Idrus mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang tidak hanya fokus pada penguasaan partai, melainkan pada upaya membesarkan partai lewat ide dan gagasan.
“Kalau kepemimpinannya hanya untuk menguasai partai, maka itu akan defensif. Tapi kalau untuk membesarkan partai, dia akan ofensif dengan program nyata,” tegasnya.
Ia juga menyoroti lemahnya capaian Golkar Sulsel dalam beberapa periode terakhir, termasuk hilangnya kursi Ketua DPRD Sulsel dan tak adanya pimpinan fraksi di sejumlah kabupaten/kota seperti Gowa.
Baca Juga : Ditemani Elit Golkar Sulsel, Idrus Marham Nikmati Akhir Pekan di Kopitawa Makassar
“Kalau tidak ada prestasi, seharusnya bukan diberi reward, tapi punishment. Ini penting agar partai terus berkembang secara sehat dan objektif,” ujarnya.
Menjelang Musda Golkar Sulsel, dinamika politik internal terus menghangat. Kehadiran para kandidat ke tokoh-tokoh senior seperti Idrus Marham dinilai sebagai bagian dari upaya mencari legitimasi moral dan politik.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar