SULSELSATU.com, JENEPONTO – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi seorang polisi yang menenangkan massa di tengah aksi pemblokiran jalan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Polisi tersebut diketahui adalah Aipda Syamsuardi Syarif, anggota Polres Jeneponto yang bertugas di bagian Identifikasi.
Insiden itu terjadi pada Sabtu (12/4/2025) di Jalan Poros Jeneponto, Kecamatan Binamu. Massa yang merupakan keluarga dan kerabat korban melakukan aksi protes atas kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pemilik toko bangunan, berinisial S (40), terhadap karyawannya, AP (18).
Dalam video yang beredar luas, Aipda Syamsuardi terlihat mengenakan sweter kuning dan celana pendek. Ia mengaku tengah bersiap untuk berolahraga saat melihat kerumunan warga.
“Dari rumah rencana mau olahraga lari pagi dan melihat ada warga yang sedang menggelar aksi unjuk rasa,” ujar Syamsuardi kepada Sulselsatu.com, Minggu (14/4/2025).
Aksi unjuk rasa tersebut sempat menyebabkan kemacetan panjang. Kendaraan dari arah Makassar dan Bantaeng tertahan karena massa membentangkan spanduk dan membawa senjata tajam berupa parang. Mereka mendesak agar pelaku segera diproses secara hukum dan diusir dari Jeneponto sebagai sanksi adat.
Namun kemacetan tidka berlangsung lama, keberadaan anggota Polisi tersebut berhasil menenangkan amarah keluarga korban sehingga arus lalu lintas kembali lancar.
Diketahui Dugaan pelecehan itu terjadi pada Jumat malam (11/4/2025) seusai salat Magrib. Saat itu, korban diminta pelaku mengambil cat di dalam gudang. Namun, pelaku ikut masuk ke dalam dan diduga melakukan tindakan tak senonoh kepada korban. Tidak terima atas perlakuan tersebut, pihak keluarga korban langsung menggelar aksi unjuk rasa di depan rumah pelaku di Kecamatan Tamalatea.
Pelaku kini telah diamankan oleh pihak kepolisian dan ditahan di Polsek Binamu untuk menjalani proses hukum.
Aksi spontan Aipda Syamsuardi dalam meredam ketegangan tanpa mengenakan seragam resmi mendapat pujian dari warganet. Banyak yang menyebutnya sebagai sosok polisi pemberani dan patut dijadikan teladan dalam menangani situasi krisis.
Penulis Dedi Jentak
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar