SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) III Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua) acara Halal Bihalal bersama perbankan Sulsel pada 23 Syawal 1446 H atau Selasa (22?4/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Baruga Phinisi, BI Sulsel dan dihadiri oleh perwakilan OJK, Kementerian Keuangan, serta pimpinan lembaga jasa keuangan dari seluruh Sulsel.
Acara ini bukan sekadar ajang silaturahmi, namun juga memperkuat sinergi untuk pencapaian transformasi digital sistem pembayaran guna mendukung aktivitas ekonomi dan keuangan digital serta menjaga stabilitas sistem keuangan di wilayah ini.
Baca Juga : Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, OJK Bersama BI dan Kemenag Edukasi Keuangan Ilegal dan Penipuan Haji Umrah
Kepala BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda menyampaikan, halalbihalal menjadi simbol kolaborasi nyata dalam mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien yang sejalan dengan arah Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030.
“Terdapat tiga poin utama yang disampaikan Bank Indonesia pada acara silahturahmi ini,” ujarnya.
Poin pertama adalah akselerasi perkembangan QRIS baik secara nasional maupun daerah. Sepanjang 2024, implementasi QRIS menunjukkan kinerja yang sangat positif dengan jumlah pengguna mencapai 55,42 juta dan merchant sebanyak 35,85 juta.
Baca Juga : Indonesia AI Day for Mining Industry, Langkah Indosat Dorong Transformasi Sektor Pertambangan
Volume dan nominal transaksi tumbuh signifikan, mencerminkan semakin luasnya adopsi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital.
Di Sulsel, jumlah merchant, volume pengguna, dan nilai transaksi terus meningkat. Per Februari 2025, volume transaksi QRIS Sulsel mencapai 7,87 juta transaksi.
Sedangkan, nominal transaksi QRIS mencapai Rp967,30 miliar. Dengan demikan, volume dan nominal transaksi QRIS masing-masing tumbuh sebesar 134,42 persen (yoy) dan 111,46 persen (yoy).
Baca Juga : Identitas Baru, XLSMART Siap Integrasikan Jaringan Secara Merata di Kalimantan dan Sulawesi
Capaian ini tidak terlepas dari peran aktif perbankan dalam mengedukasi dan mendorong masyarakat serta pelaku usaha untuk beralih ke transaksi
digital dan memanfaatkan besarnya generasi produktif di Sulsel.
“Bank Indonesia menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh perbankan atas kontribusinya dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran,” kata Rizki dalam rilis resminya.
Poin kedua yang disampaikan adalah pengenalan fitur terkini QRIS Tap. QRIS Tap merupakan inovasi terbaru berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang sudah tertanam di ponsel sehingga memungkinkan transaksi dilakukan hanya dengan satu sentuhan antara ponsel konsumen dengan ponsel atau EDC merchant.
Baca Juga : OJK Bersama BI dan KP2MI Edukasi Literasi Keuangan Bagi Perempuan Pekerja Migram Indonesia
Fitur ini dirancang untuk menjawab kebutuhan transaksi cepat dan massal, sehingga sangat relevan bagi sektor transportasi, ritel, parkir, dan layanan publik lainnya.
QRIS Tap menjadi bagian dari tujuh fitur utama QRIS yang sudah ada dan telah resmi diluncurkan secara nasional pada 14 Maret 2025 oleh Gubernur Bank Indonesia.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel akan mengakselerasikan penggunaan QRIS Tap ini bagi masyarakat melalui beberapa program termasuk edukasi dan sosialiasi.
Baca Juga : XL Axiata dan Smartfren Bergabung Jadi XLSMART, Komitmen Hadirkan Transformasi Digital Masa Depan
Poin ketiga adalah potensi perluasan implementasi QRIS Tap di Sulsel. Dengan karakteristik wilayah yang ditopang oleh populasi muda yang melek digital, tingginya penetrasi smartphone, serta besarnya jumlah pelaku UMKM, serta dukungan visi misi transformasi digital kepala daerah, menjadikan Sulsel sangat potensial untuk implementasi QRIS Tap secara luas.
QRIS Tap dapat dilakukan untuk berbagai sektor, baik transaksi P2B (Person to Business) seperti belanja di foodcourt, cafe dan restoran, dan transaksi
P2G (Person to Government) seperti pembayaran parkir, iuran sampah, kebersihan dan lain-lain.
Saat ini terdapat sembilan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) di Sulsel yang telah menyediakan fitur QRIS Tap. Untuk itu, Bank Indonesia mengajak agar para PJP yang telah siap ini berkolaborasi bersama dalam memperluas penerapan QRIS Tap di berbagai sektor.
Dalam acara ini, Kepala Kantor Perwakilan LPS III Sulampua Fuad Zaen turut memberikan sambutan sekaligus memberikan pencerahan mengenai perkembangan terkini peran dan fungsinya dalam menjamin simpanan nasabah.
Berdasarkan data per 31 Maret 2025, sebanyak 99,97 persen rekening simpanan di Sulsel telah dijamin penuh oleh LPS.
“LPS juga menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat dan memperkuat stabilitas sistem keuangan, seiring dengan penguatan mandatnya dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK),” ujar Fuad Zaen.
Lebih lanjut, LPS berharap sinergi dengan insan perbankan di Sulsel dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk menabung di bank.
Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia dan LPS menegaskan kembali pentingnya
kebersamaan dan sinergi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem keuangan digital dan menjamin kepercayaan publik terhadap industri keuangan.
Dengan dukungan seluruh pihak, termasuk industri perbankan, Sulsel diharapkan dapat menjadi wilayah yang semakin digital, semakin inklusif, dan semakin siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar